A. PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungsi, virus, dll) maupun produk dari
makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang
dan jasa. Bioteknologi memanfaatkan bakteri, ragi, kapang, alga, sel
tumbuhan, atau jaringan hewan. Digunakan untuk pemanfaatan organisme/bahan yang
diperoleh dari organisme agar menghasilkan produk yang bermanfaat bagi kepentingan
manusia. Bioteknologi merupakan gabungan dari beberapa ilmu, diantaranya:
- Biokimia
- Mikrobiologi
- Mikologi
- Fisiologi
- Genetika
- Biologi melekuler
- Kimia
Tempe dan tapai merupakan contoh bioteknologi
konvensial. Biasanya dilakukan hanya berdasarkan pengalaman yang didapat secara
turun menurun tanpa memahami bagaimana prinsip pembuatannya. Sebalikanya pada
bioteknologi modern, para ahli telah melakukan penelitian yang meliputi proses
yang terjadi pada organisme yang digunakan. Saat ini telah dikembangkan
berbagai penerapan bioteknologi, contohnya teknik rekombinasi gen, kultur
jaringan, hidroponik, radiasi, dan inseminasi buatan.
B. BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL DAN MODERN
1. Bioteknologi
Pertanian
Berikut cara-cara peningkatan produksi pengan yang termasuk dalam lingkup
bioteknologi pertanian:
1. Kultur jaringan
Kultur berarti budidaya, jaringan berarti sekelompok sel yang mempunyai bentuk
dan fungsi yang sama. Jadi, kultur jaringan (tissue culture) berarti
membudidayakan suatu jaringan makhluk hidup menjadi individu baru yang
mempunyai sifat sama seperti induknya.
Pelaksanaan teknik kultur jaringan tumbuhan dilakukan berdasarkan teori sel
seperti yang dikemukakan oleh Schleiden dan Schwann, yaitu sel tumbuhan
mempunyai kemampuan totipotensi. Totipotensi adalah kemampuan setiap tumbuhan
jika diletakkan dalam lingkungan yang sesuai akan tumbuh menjadi tumbuhan
sempurna.
Jaringan meristem adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel yang selalu membelah,
dindingnya tipis, belum mempunyai penebalan dari zat pektin, plasmanya penuh,
dan vakuolanya kecil.
Teknik kultur jaringan sebenarnya sangat sederhana, yaitu suattu sel/irisan
jaringan tanaman yang disebut eksplan secara aseptik diletakkan dan dipelihara
dalam medium padat atau cair yang telah berisi nutrisi. Dengan pemberian
nutrisi, sebagian sel pada permukaan irisan akan membentuk gumpalan sel yang
disebut kalus. Kalus dapat dipisah-pisahkan, kemudian dipindahkan kedalam
medium khusus sehingga tumbuh membentuk tanaman kecil yang berakar, berbatang,
dan berdaun (planlet).
2. Pembastaran (Persilangan)
Pembastaran merupakan perkawinan antara 2 individu tanaman yang berbeda
varietas, tetapi masih dalam 1 spesies. Sebagai contoh, pada varietas X yang
memiliki sifat produksi gabah tinggi dan tidak cepat rebah dikawinkan dengan
padi varietas Y yang memiliki sifat tahan hama dan umur panen pendek. Dari
perkawinan ini, dapat dihasilkan padi varietas baru yang memiliki sifat
perpaduan dari keduanya, yaitu produksi gabah tinggi, tahan lama, tidak cepat
rebah, dan umur panen pendek. Para ahli pemuliaan tanaman di Indonesia telah
berhasil menciptakan tanaman pangan varietas unggul dengan menggunakan cara
ini. Contoh tanaman pangan varietas unggul tersebut adalah padi IR 8, IR 5, IR
20, PB 5, dan PB 8.
3. Teknologi Nuklir
Pemanfaatan teknologi nuklir untuk meningkatkan produksi pangan antara lain
sebagai berikut.
a. Mutasi Tanaman untuk Mendapatkan Varietas Unggul
Varietas unggul diperoleh dengan cara meradiasi sel atau jaringan tanaman
sehingga terjadi perubahan gen yang dapat menyebabkan perubahan sifat makhluk
hidup. Contoh varietas unggul yang menggunakan teknologi ini adalah Atomita
I-IV.
b. Pemberantasan Hama Tanaman
Sinar radioaktif untuk pemberantasan hama bertujuan untuk memandulkan hama
jantan. Pupa serangga radiasi sehingga menghasilkan serangga jantan yang
mandul. Radiasi dari radioaktif menyebabkan sperma yang dihasilkan tidak dapat
membuahi sel telur, sehingga tidak dapat menghasilkan keturunan. Keseimbangan
ekosistem tidak akan terganggu karena penurunan populasi hama terjadi lambat
dan bertahap.
c. Pengawetan Makanan
Sinar radioaktif dalam pengawetan makanan bertujuan untuk menghambat pertunasan,
memperpanjang masa simpan, mengurangi bakteri pembusuk pada daging, membebaskan
rempah-rempah dari kuman, dan mengendalikan kuman penyebab penyakit pada
makanan.
d. Mengetahui Masa Pemupukan yang Paling Baik
Tanaman mempunyai masa pertumbuhan yang berbeda. Maka perlu pemupukan yang
tepat sesuai dengan masa pertumbuhan. Melalui unsur radioaktif, dapat diketahui
masa yang paling tepat untuk melakukan pemupukan.
4. Pengelolaan Lahan Pertanian
Pengelolaan lahan pertanian dilakukan dengan 2 cara,
yaitu ekstensifikasi yang merupakan usaha mempperluas lahan pertanian dan
intensifikasi yang merupakan usaha meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil
pertanian pada lahan terbatas. Intensifikasi dilaksanakan dengan menerapkan
Panca Usaha Tani, yaitu:
a. Pengolahan Tanah
Agar tanah mampu menyediakan bahan berupa air dan unsur hara, maka tanah harus
gembur dan cukup rongga udara, mampu menahan air, kaya unsur hara, cukup
mengandung bahan organik, dan mempunyai kadar asam dan basa tertentu. Pengelolaan
tanah yang baik adalah dengan cara dicangkul/membajak sawah, membangun sumur
artesis didaerah gurun, membuat terasering pada lahan miring, mengatur jarak
tanam, dan mengatur pola tanam.
b. Penggunaan bibit unggul
Bibit unggul adalah bibit yang mempunyai sifat-sifat unggul, seperti
berproduksi tinggi, tidak cepat rebah, tahan hama, umur panen pendek, tahan
kekeringan, dan tahan terhadap tanah asam.
c. Pemupukan
Tujuan pemupukan adalah mengembalikan unsur hara yang hilang. Yang perlu
diperhatikan dalam pemupukan adalah dosis, masa pertumbuhan dan jenis pupuk.
d. Pengairan yang baik
Pada lahan tadah hujan, pengairan tergantung pada hujan sehingga dibuatlah
bendungan untuk mengairi sawah.
e. Pemberantasan Hama, Gulma, dan Penyakit
Dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu secara biologis menggunakan pemangsa
hama tersebut,secara kimiawi dengan menggunakan pestisida, secara ekologis
dengan mengadakan rotasi tanaman, dan radiasi dengan memandulkan hewan jantan.
5. Teknologi Hidroponik
Hidroponik merupakan metode bercocok tanam tanpa
tanah. Media-media tanamnya berupa kerikil, pasir, sabut kelapa, potongan kayu,
dll. Suatu tanaman dapat tumbuh tanpa tanah, asalkan diberikan cukup air dan
garam-garam mineral. Keberhasilan hidroponik tergantung pada kebersihan wadah,
media, dan tanaman yang digunakan. Salah satunya dengan dipanaskan atasu dicuci
sehingga bebas dari penyakit. Setelah media dan wadah hidroponik dibersihkan,
barulah ditanami tanaman. Keuntungan menggunakan teknik hidroponik antara lain:
- Hasil tanaman berkualitas tinggi.
- Bebas hama penyakit.
- Tidak memerlukan tanah yang luas.
- Tidak harus mengikuti musim tanam.
- Penggunaan air dan pupuk menjadi lebih hemat.
6. Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika merupakan suatu usaha memanipulasi
sifat genetik suatu makhluk hidup untuk menghasilkan makhluk hidup yang
memiliki sifat yang diinginkan. Dapat dilakukan dengan menambah, mengurangi,
atau menggabungkan dua materi genetik (DNA) yang berasal dari dua organisme
berbeda. Hasil penggabungan dua materi genetik yang berasal dari 2 organisme
disebut DNA rekombinan. Organisme hasil dari rekayasa genetika disebut
Organisme transgenik.
2. Bioteknologi Bahan Makanan
1. Tempe
Proses pembuatan tempe sebagai berikut. Kedelai dicuci, direndam semalam pada
suhu 25ºC, keesokannya kulit kedelai dikupas serta air rendamannya dibuang.
Biji kedelai kemudian direbus selama 30 menit. Kemudian didinginkan, lalu biji
kedelai diinokulasi dengan jamur Rhizopus oryzae. Lalu, biji
kedelai tersebut dibungkus dengan daun pisang/kantong plastik dan diinkubasi
selama 2 hari. Setelah 2 hari, terbentuklah tempe.
2. Roti
Proses pembuatan roti adalah sebagai berikut. Tepung terigu yang telah
ditambahkan air, garam, dan gula diberi khamirSaccharomyces cerevisiae.
Kemudian adonan roti didiamkan selama 1 jam. Selama 1 jam tersebut,
khamir Saccharomyces cerevisiaemelakukan fementasi alkohol yang
menghasilkan etanol, karbon dioksida, dan energi. Setelah 1 jam, adonan roti
dipanggang dalam oven. Panas oven menyebabkan gas mengembang sehingga adonan
berkembang dan ukurannya bertambah besar, juga menguapkan etanol dan membunuh
khamir. Hasilnya akan terbentuk roti yang berwarna kuning dan lembut.
3. Yoghurt
Yoghurt merupakan produk susu yang mengalami fermentasi. Proses pembuatannya
diawali dengan memanaskan susu pada suhu 90ºC selama 15-30menit. Tujuannya
adalah untuk mematikan semua bakteri didalam susu. Kemudian susu didinginkan
sampai 43ºC dan dimasukkan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan streptococcus
thermohpillus. Lalu diinkubasikan selama 3 jam sampai pH 4-4,5. Pada
inkubasi tersebut dihasilkan asam laktat yang membuat yoghurt berasa asam.
4. Keju
Merupakan makanan yang dibuat dari protein susu (kasein). Proses pembuatannya
diawali dengan proses pemanasan susu pada suhu 90ºC selama 15-30 menit
(pasteurisasi) untuk membunuh bakteri patogen. Setelah itu, susu ditambahkan
bakteri Lactobacillus bulgaricusdan streptococcus
thermophillus untuk mengubah laktosa menjadi asam laktat. Asam ini
membuat susu menjadi asam sehingga dapat menggumpalkan protein susu (kasein),
maka terbentuk tahu (dadih) susu, masih bersifat lunak dan tidak dapat diolah
sehingga perlu dilakukan proses selanjutnya. Selanjutnya adalah penyempurnaan
pembentukan tahu susu dengan pemberian enzim renin. Renin menyebabkan kasein
susu mengendap dan membentuk tahu susu seperti agar-agar. Kemudian, air dadih
dibuang dan tahu susu dipres dan dipadatkan sehingga terbentuk keju.
5. Protein Sel Tunggal
Mikroorganisme dipilih sebagai sumber bahan pangan protein karena
mikroorganisme tumbuh sangat cepat, siklus hidup pendek, tidak membutuhkan
lahan yang luas, mempunyai kadar protein tinggi (40-80% dari berat sel),
protein yang dihasilkan bermutu tinggi dan dapat tumbuh diberbagai media.
Mikroorganisme banyak digunakan sebagai protein sel tunggal adalah
Saccharomyces cerevisiae, Candida utilis, Chrorella, dan Spirulina.
3. Bioteknologi Peternakan
1. Hibridisasi
Hibridisasi merupakan perkawinan antara 2 individu hewan yang mempunyai 2 sifat
beda, tetapi masih dalam 1 spesies. Sebagai contoh, sapi A memiliki sifat
berdaging gemuk dikawinkan dengan sapi B yang menghasilkan air susu yang
banyak, maka dapat dihasilkan individu sapi baru yang memiliki sifat daging
gemuk dan menghasilkan susu banyak. Sapi santa gertrudis, sapi brangus, domba
marino, dan ayam leghorn merupakan contoh hewan yang dihasilkan melalui
hibridisasi.
2. Inseminasi Buatan
Inseminasi buatan merupakan proses pembuahan dengan bantuan manusia. Proses
pembuatannya sebagai berikut. Sperma dari hewan jantan unggul ditampung didalam
cawan petri. Kemudian dimasukkan kedalam alat inseminasi buatan. Sebelum sperma
dimasukkan kedalam rahim betina unggul, anus dan usus besar hewan betina
dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran. Kemudian, tangan yang melakukan
inseminasi buatan dimasukkan kedalam anus untuk meraba letak rahim hewan
betina. Lalu alat inseminasi buatan dimasukkan melalui alat kelamin hewan
betina itu dan sperma disuntikan secara perlahan-lahan.
Inseminasi buatan memiliki beberapa keunggulan, yaitu:
- Sperma dari hewan pejantan unggul dapat disimpan
- Sperma dari satu pejantan dapat membuahi banyak
hewan betina
- Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat
3. Rekayasa Genetika
Tidak hanya dapat digunakan dibidang pertanian, tetapi juga dapat digunakan
dibidang peternakan, contohnya:
1. Beberapa sapi perah yang disuntik dengan hormon
pertumbuhan sapi (Bovine Growth Hormone) yang dibuat menggunakan bakteriEscherichia
coli untuk meningkatkan produksi susu dan perolehan bobot daging
ternak.
2. Beberapa ikan, seperti ikan salmon yang diberi gen
hormon pertumbuhan asing sehingga hanya dalam jangka waktu setahun pertumbuhannya
dapat mencapai ukuran yang biasanya membutuhkan waktu 2-3 tahun.
C. PENERAPAN BIOTEKNOLOGI SEDERHANA
Produk bioteknologi
sudah dikenal baik oleh masyarakat seperti tape, tempe, brem bali, bir, anggur,
cuka, keju, yoghurt, dan roti. Proses ini sudah dikenal orang sejak lama.
Seiring dengan perkembangan teknologi pendukungnya, proses pengolahannya sudah
dikembangkan lebih modern di pabrik-pabrik dalam produksi yang besar. Namun
secara sederhana kita dapat menerapkan proses tersebut.
1. Tempe Kedelai
Tempe kedelai adalah
bahan makanan hasil fermentasi biji kedelai oleh kapang (jamur). Jenis jamur
yang digunakan biasanya jenis Rhizopus oligosporus, karena memiliki
aktivitas enzim proteolitik (pengurai protein) tinggi. Dibandingkan tempe dari
bahan lain, seperti dari kecipir, lamtoro, ampas tahu, benguk, maka tempe
kedelai lebih dikenal oleh masyarakat. Telah diakui dunia bahwa tempe adalah
makananasli Indonesia yang kandungan gizinya patut diperhitungkan. Cara
pemanfaatan tempe antara lain digoreng, disayur lodeh, oseng-oseng, kering
tempe, tempe burger, rolade tempe, dan sebagainya.
Tempe digemari orang bukan hanya rasanya yang gurih
dan lezat, tetapi juga karena kaya gizi. Dengan kadar protein 18,3 per 100
gram, merupakan alternatif sumber protein nabati. Selain itu, tempe kedelai
juga mengandung beberapa asam amino yang diperlukan tubuh manusia.
2. Tape Singkong
Yang dimaksud tape
adalah suatu hasil yang dibuat dari bahan-bahan sumber pati, seperti ubi,
singkong, dan beras ketan, dengan diberi ragi dalam proses pembuatannya.
Singkong adalah salah satu jenis umbi-umbian yang
cukup banyak dikenal masyarakat Indonesia. Umbi tanaman singkong selain dapat
dikonsumsi langsung juga dapat dibuat tapioka, gaplek, kerupuk, tape, dan
sebagainya.
Tape singkong dapat diolah lebih lanjut menjadi
minuman alkohol, sirup glukosa, sari tape, asam cuka, dan sebagainya.
3. Hidroponik
Dalam bidang pertanian, bioteknologi memberi andil
dalam usaha pemenuhan kebutuhan makanan. Beberapa hasil bioteknologi dalam
bidang pertanian antara lain kultur jaringan, hidroponik, pembuatan tumbuhan
kebal hama, dan tumbuhan yang mampu mengikat nitrogen sendiri.
Pada bagian ini kita akan mempelajari teknik tanam
dengan sistem hidroponik, karena di antara hasil bioteknologi bidang pertanian,
teknik ini paling memungkinkan untuk kita lakukan.
Hidroponik (hydroponics)
adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Di
kalangan umum, istilah ini dikenal sebagai “bercocok tanam tanpa tanah”.
Termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang menggunakan
air atau bahan yang bersifat porus, seperti pecahan genting, pasir kali,
kerikil, spons, sabut kelapa, arang kayu, dan sebagainya.
Istilah hidroponik lahir tahun 1936, untuk memberi
hasil percobaan DR.WF.Gericke, seorang agronomis dari Universitas California,
USA. Hasil percobaannya berupa tomat setinggi 3 meter yang penuh buah dan
ditanam dalam bak berisi mineral hasil uji cobanya. Maka sejak itu hidroponik
berarti hydros adalah air dan ponics untuk
menyebut pengerjaan atau bercocok tanam. Dalam perkembangannya hidroponik tidak
lagi sebatas di laboratorium saja, tetapi dengan teknik yang sederhana dapat
diterapkan siapa saja, termasuk ibu rumah tangga.
a.
Keunggulan hidroponik
Kelebihan sistem tanam hidroponik antara lain sebagai berikut.
1) Perawatan lebih praktis dan gangguan hama lebih terkontrol.
2) Pemakaian pupuk lebih hemat.
3) Tanaman hidroponik dapat tumbuh lebih pesat dengan keadaan tidak kotor dan tidak rusak.
4) Beberapa jenis tanaman bisa dibudidayakan di luar musim.
5) Tanaman hidroponik dilakukan pada lahan atau ruang yang terbatas, misalnya: di atap, dapur, atau garasi.
Kelebihan sistem tanam hidroponik antara lain sebagai berikut.
1) Perawatan lebih praktis dan gangguan hama lebih terkontrol.
2) Pemakaian pupuk lebih hemat.
3) Tanaman hidroponik dapat tumbuh lebih pesat dengan keadaan tidak kotor dan tidak rusak.
4) Beberapa jenis tanaman bisa dibudidayakan di luar musim.
5) Tanaman hidroponik dilakukan pada lahan atau ruang yang terbatas, misalnya: di atap, dapur, atau garasi.
b.
Metode hidroponik
Pada dasarnya metode hidroponik dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1) Hidroponik substrat
Metode ini tidak menggunakan air sebagai media, tetapi menggunakan media padat (bukan tanah) yang dapat menyerap atau menyediakan nutrisi, air, dan oksigen serta mendukung akar tanaman seperti halnya fungsi tanah. Media yang dapat digunakan dalam hidroponik substrat antara lain batu apung, pasir, serbuk gergaji, atau gambut.
Media tanam sebelum digunakan harus dilakukan sterilisasi dahulu. Cara paling umum dilakukan adalah dengan penguapan atau dengan bahan kimia.
Larutan nutrisi atau pupuk diberikan dengan cara disiramkan atau dialirkan melalui sistem irigasi, setiap pemberian larutan nutrisi, harus dapat melembapkan barisan tanaman secara seragam. Banyaknya penyiraman tergantung dari pertumbuhan tanaman, jenis substrat, dan iklim. Permukaan substrat yang kasar dan tidak teratur harus lebih sering disiram.
2) Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique)
Metode ini dilakukan dengan cara meletakkan akar tanaman pada lapisan air yang dangkal. Air tersebut dialirkan dan mengandung nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Perakaran berkembang di dalam larutan nutrien.
Pada dasarnya metode hidroponik dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1) Hidroponik substrat
Metode ini tidak menggunakan air sebagai media, tetapi menggunakan media padat (bukan tanah) yang dapat menyerap atau menyediakan nutrisi, air, dan oksigen serta mendukung akar tanaman seperti halnya fungsi tanah. Media yang dapat digunakan dalam hidroponik substrat antara lain batu apung, pasir, serbuk gergaji, atau gambut.
Media tanam sebelum digunakan harus dilakukan sterilisasi dahulu. Cara paling umum dilakukan adalah dengan penguapan atau dengan bahan kimia.
Larutan nutrisi atau pupuk diberikan dengan cara disiramkan atau dialirkan melalui sistem irigasi, setiap pemberian larutan nutrisi, harus dapat melembapkan barisan tanaman secara seragam. Banyaknya penyiraman tergantung dari pertumbuhan tanaman, jenis substrat, dan iklim. Permukaan substrat yang kasar dan tidak teratur harus lebih sering disiram.
2) Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique)
Metode ini dilakukan dengan cara meletakkan akar tanaman pada lapisan air yang dangkal. Air tersebut dialirkan dan mengandung nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Perakaran berkembang di dalam larutan nutrien.
c.
Larutan nutrien
Larutan nutrien atau zat hara, adalah makanan bagi tanaman yang berupa campuran garam-garam pupuk yang dilarutkan dan diberikan secara teratur. Karena pada sistem hidroponik, media tanam hanya sebagai penopang akar, sehingga garam-garam pupuk harus mengandung semua unsur yang diperlukan tanaman.
Zat-zat hara untuk keperluan hidroponik dapat diperoleh di pasaran dalam bentuk formula yang sudah jadi, seperti Hyponex atau Margaflor.
Larutan nutrien atau zat hara, adalah makanan bagi tanaman yang berupa campuran garam-garam pupuk yang dilarutkan dan diberikan secara teratur. Karena pada sistem hidroponik, media tanam hanya sebagai penopang akar, sehingga garam-garam pupuk harus mengandung semua unsur yang diperlukan tanaman.
Zat-zat hara untuk keperluan hidroponik dapat diperoleh di pasaran dalam bentuk formula yang sudah jadi, seperti Hyponex atau Margaflor.
d. Merakit hidroponik
Jenis tanaman yang dapat ditanam secara hidroponik, baik di kebun maupun di rumah antara lain, cabai, paprika, tomat, asparagus, bunga kol, seledri, selada, semangka, labu, jagung manis, terung, dan tanaman hias.
D. DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN BIOTEKNOLOGI
1. Dampak terhadap Lingkungan
Jenis tanaman yang dapat ditanam secara hidroponik, baik di kebun maupun di rumah antara lain, cabai, paprika, tomat, asparagus, bunga kol, seledri, selada, semangka, labu, jagung manis, terung, dan tanaman hias.
D. DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN BIOTEKNOLOGI
1. Dampak terhadap Lingkungan
Selain membawa keuntungan bagi manusia, aplikasi
bioteknologi ternyata menimbulkan akibat buruk oleh penerapan teknologi
tersebut. Contohnya, pembuatan tempe atau kecap dalam skala besar dapat
mengakibatkan pencemaran lingkungan. Air limbah dan kulit kedelai dari proses
pembuatan tempe, apabila dibiarkan tergenang dalam waktu cukup lama, limbah
tersebut mengubah lingkungan menjadi tidak sehat. Jika air limbah itu dibiarkan
mengalir ke dalam kolam-kolam ikan atau ke lahan-lahan persawahan, kehidupan
ikan atau tanaman akan terganggu, bahkan bisa mati. Selain meracuni organisme
yang hidup di dalam air, limbah ini juga menimbulkan bau yang tidak enak. Untuk
itu maka perlu ditangani secara baik agar tidak mencemari lingkungan.
2. Dampak Sosial
Produk minuman beralkohol seperti bir,
anggur, wiski, dan air tape terkadang juga menimbulkan dampak yang buruk
bagi lingkungan. Dampak tersebut berupa kebiasaan meminum minuman beralkohol
tersebut sehingga mabuk. Minuman beralkohol bila diminum dalam jumlah banyak
bersifat memabukkan dan menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas otak.
Alkohol juga bersifat candu. Orang yang sering minum
alkohol dapat menjadi ketagihan dan sulit untuk meninggalkan kebiasaan minum
minuman beralkohol. Walaupun tidak beracun, alkohol dapat menimbulkan angka
kematian yang tinggi, misalnya pengemudi kendaraan yang dalam keadaan mabuk
menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Alkohol yang terdapat dalam minuman beralkohol
kadarnya bermacam-macam. Secara alami alkohol hasil fermentasi kadarnya 12-15 %
karena pada larutan yang berkadar sebesar ini ragi akan mati. Tetapi melalui
proses penyulingan dapat diperoleh alkohol sampai 95,5%.
D. USAHA MENGATASI DAMPAK PENERAPAN BIOTEKNOLOGI
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk
mengurangi/mengatasi akibat buruk penggunaan bioteknologi antara lain:
1. Penanganan limbah tempe, yang secara sederhana
dapat dilakukan dengan cara:
a. Menampung dan menyaring limbah/air limbah
tempe ke dalam sebuah bak. Kemudian bak ditutup agar tidak menimbulkan bau.
b. Kemudian, mengalirkan air limbah yang sudah
disaring ke bak pengumpul. Pada bak ini, air limbah yang berasal dari beberapa
kali proses pembuatan tempe akan bercampur secara merata dan seragam.
c. Terakhir, mengalirkan air limbah yang
berasal dari bak penampung, ke bak kedap udara dan selanjutnya diendapkan
selama 20 hari. Di dalam bak kedap udara, benda-benda (polutan) berat yang
dapat membahayakan lingkungan diuraikan oleh mikroorganisme secara alami
sehingga menjadi tidak berbahaya.
2. Untuk minuman beralkohol dikenai cukai atau
pajak yang tinggi sehingga harganya mahal. Akibatnya tidak sembarang orang
dapat mengonsumsi. Selain itu juga secara rutin diadakan penyitaan dan
pemusnahan minum-minuman keras terutama yang berkadar alkohol tinggi.
3. Di beberapa
negara untuk mengurangi kecelakaan, pengemudi
mobil di tes kadar alkohol dalam darahnya.
0 komentar:
Posting Komentar